Bidang Akuntansi dan Profesi Akuntansi
- Akuntansi Keuangan (Financial Accounting): Bertujuan menyusun laporan keuangan untuk publik dan investor eksternal.
- Akuntansi Biaya (Cost Accounting): Fokus pada pemantauan biaya dalam perusahaan.
- Akuntansi Manajemen (Management Accounting): Memberikan informasi keuangan yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
- Akuntansi Pemeriksaan (Auditing): Melibatkan pemeriksaan dan verifikasi keuangan perusahaan.
- Akuntansi Perpajakan (Taxation): Berkaitan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan.
- Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting)**: Berfokus pada akuntansi entitas pemerintah.
- Akuntansi Anggaran (Budgeting): Terkait dengan pengelolaan dan pengendalian anggaran.
- Sistem Akuntansi (Accounting System): Membantu mengatur proses akuntansi perusahaan.
Profesi Akuntansi
- Akuntan Publik: Memberikan layanan pemeriksaan keuangan independen.
- Akuntan Manajemen: Bekerja di perusahaan untuk memberikan informasi keuangan kepada manajemen.
- Akuntan Pemerintah: Bertanggung jawab atas akuntansi entitas pemerintah.
- Akuntan Pendidik: Mengajar akuntansi di lembaga pendidikan.
Pembukuan dan Akuntansi
- Pembukuan (Bookkeeping): Pencatatan data transaksi perusahaan. Ini adalah bahasa bisnis karena memberikan informasi tentang keuangan perusahaan.
- Tujuan Pembukuan: Mencatat, mengikhtisarkan, melaporkan, dan menginterpretasikan data ekonomi.
Pengertian IAI dan IFRS
- Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI): Organisasi akuntansi Indonesia yang didirikan pada tahun 1957 untuk memajukan profesi akuntansi di Indonesia.
- Organisasi Internasional Financial Reporting Standards (IFRS): Dibentuk karena meningkatnya kebutuhan informasi keuangan berkualitas tinggi di seluruh dunia.
Tujuan IAI dan IFRS di Indonesia
Indonesia mulai mengadopsi IFRS pada tahun 2008 untuk meningkatkan daya informasi laporan keuangan perusahaan di tingkat global.
Hasil Pertemuan Pemimpin Negara G20 (2008)
- Hasil pertemuan G20 di Washington, DC, pada tahun 2008 mencakup:
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
- Peningkatan kualitas regulasi.
- Mendorong integritas di pasar keuangan.
- Memperkuat kerja sama internasional.
- Mereformasi lembaga keuangan internasional.